PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Sub Bab : PERKEMBANGAN TEORI ATOM
Indicator :
1.
Dapat mengetahui
perkembangan teori atom
2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing teori
Tujuan :
1.
Siswa dapat mengetahui
perkembangan teori atom
2. Siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing teori
PERKEMBANGAN TEORI
ATOM
CITRA MANUSIA TENTANG ALAM
Allah menciptakan alam beserta isinya terdiri dari
beberapa macam bentuk. Bentuk-bentuk ini dapat berupa zat padat,cair, dan gas.
Dalam bentuk zat padat umpamanya batu, kayu; dalam bentuk zat cair contohnya
air, minyak, dan dalam bentuk gas contohnya bianglala dan suara. Kesemuanya itu
dapat kita amati melalui panca indera kita.
Namun demikian tentunya panca indera kita mempunyai
keterbatasan. Matahari yang terbit dari timur kita katakan berupa bola berwarna
kuning kemerahan. Orang Jepang menganggap matahari yang terbit di pagi hari
dari ufuk timur menamakan negaranya “ Negara Matahari Terbit” dan
mengabdikannya sebagai bendera nasionalnya. Tetapi di siang hari matahari ini
tampaknya berwarna putih dan tidak dapat kita tatap secara langsung. Demikian
juga dengan laut kadang-kadang kita anggap berwarna biru dan kadang-kadang
berwarna hijau, oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari orang yang menyatu
dengan lautan sulit membedakan warna biru dan hijau. Bianglala pun ada kalanya
dianggap sebagai jembatan bidadari yang turun dari kayangan mencari pancuran
untuk mandi.
Semua pengamatan indera kita itu dapat muncul secara
bertentangan karena kemampuan kita membedakan berbagai hal atas dasar kelima
panca indera yang kita miliki sangat terbatas. Demikian juga dari seluruh
spektrum cahaya kita hanya dapat mengamati warna-warna tertentu saja dengan
mata telanjang kita. Akan tetapi karena perkembangan ilmu pengetahuan dan akal
yang dimiliki manusia, maka manusia dapat menemukan berbagai macam peralatan
yang membantu manusia dalam mengatasi keterbatasan panca indera ini, contohnya
teropong bintang yang ada di Observatorium Boscha. Demikian pula dengan bantuan
alat mikroskop yang dapat melihat benda yang berukuran kecil yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang contohnya kuman. Semakin canggih peralatan yang
kita gunakan maka semakin terperinci juga hal-hal yang kita amati.
Kalau dengan mata telanjang kita dapat membedakan
benda-benda yang besarnya tidak kurang dari 0,1 mm, maka dengan bantuan
mikroskop kita dapat melihat benda-benda yang berukuran tidak kurang dari
0,0005 mm, sedangkan dengan bantuan mikroskop elektron kita dapat mengamati
benda yang besarnya 0,001 mikron. Oleh karena itu manusia selalu mencari
perkembangan ilmu dan pengetahuannya untuk lebih mempermudah lagi manusia dalam
mengamati benda-benda alam ini. Salah satu pertanyaan yang sejak dulu
dikemukakan orang adalah tentang hakikat zat. Mengapa ada benda berbentuk
padat,cair, dan gas misalnya sudah dipertanyakan sejak zaman Yunani Kuno.
Dengan demikian menjadi sangat menarik untuk menelusuri bagaimana pandangan
orang mengenai susunan benda berubah dari masa ke masa.
Teori atom dalam ilmu kimia dan fisika adalah teori
mengenai sifat benda. Teori ini menyebutkan bahwa semua benda terbentuk dari
atom-atom. Dasar filsafat untuk teori ini disebut atomisme. Teori ini dapat
diterapkan pada semua fase umum benda seperti yang ditemukan di bumi, yaitu
padat, cair, dan gas. Teori ini tidak dapat diterapkan pada plasma atau bintang
neutron di mana terjadi lingkungan yang tidak standar, seperti suhu atau
densitas ekstrim yang menghambat pembentukan atom.
KONSEP ATOM ZAMAN YUNANI
Apakah yang membentuk suatu benda?
Sebuah benda terdiri atas bagian-bagian tertentu, dan
seterusnya oleh bagian-bagian yang lebih kecil lagi, dan kecil lagi. Apakah ada
suatu saat di mana bagian tersebut sudah bukan bagian dari sesuatu lagi?
Democritus dari Abdera ( 460 - 370 SM ) menamakannya atom, yang berasal dari
“a-tomos” yang dalam bahasa Yunani berarti “tidak bisa dipotong”. Atom, menurut
Democritus adalah bagaikan blok-blok kecil yang sangat kecil hingga tak terlihat
lagi, yang tidak bisa dibagi lagi dan bersifat abadi. Maka atomisme adalah
teori filosofis dan ilmiah bahwa kenyataan dibentuk oleh bagian-bagian
elementer yang tidak dapat dibagi yang disebut atom.
Democritus beranggapan bahwa ada tak terhingga jenis atom
di alam semesta, dimana masing-masing atom mempunyai sifat tersendiri. “Atom
kayu” sebagai contoh, akan berperilaku berbeda dengan “atom air”. Sifat-sifat
dari atom ini yang akan terasa oleh indera kita, sebagai warna, berat, dan
lain-lain. Perkembangan sains telah mengidentifikasi sejumlah jenis atom, misal
ferrum (besi) dan aurum (emas) dan kombinasi atom-atom, misal air dari atom
hidrogen dan atom oksigen. Democritus tidak menggunakan perangkat apa-apa
selain pemikirannya, tetapi sains pada abad ke-19 menunjukkan bahwa sejauh ini
atomisme dapat dibenarkan. Atomisme adalah filsafat alam yang paling
berpengaruh setelah zaman Socrates.
ATOM DAN KEKOSONGAN
Pemikiran ini diawali oleh perintis atomisme bahkan
sebelum Democritus, yaitu Leucippus. Leucippus dan Democritus merasakan bahwa
eksistensi atom dan kekosongan dapat menjelaskan alam secara rasional. Karena
atom adalah abadi dan selalu ada keseimbangan atom-kekosongan, maka kekosongan
juga tidak dapat diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan.
ATOM TIDAK DAPAT DIBAGI
Jikalau seseorang bermaksud untuk membagi atom menjadi
bagian-bagiannya, dia akan mendapatkan bahwa ketidakmampuannya adalah bukan
teknologis melainkan konseptual. Kata Guthrie, “Democritus berpendapat bahwa
atom bukan hanya sangat kecil tetapi partikel yang terkecil, bukan hanya
terlalu kecil untuk dibagi secara fisis tetapi juga tidak bisa dibagi secara
logis”.
Konsep yang dimunculkan pada abad kelima sebelum masehi
itu masih tetap dikumandangkan beberapa abad berikutnya oleh pemikir-pemikir
seperti Riordano Bruno, Francis Bacon, dan Rene Descrates. Bahkan para ilmuwan
utama abad 17 seperti Galileo, Newton, dan Huygens pun mendukung konsep susunan
zat yang terdiri atas atom-atom.
Definisi awal tentang konsep
atom berlangsung > 2000 tahun. Dulu atom dianggap sebagai bola keras
sedangkan sekarang atom dianggap sebagai awan materi yang kompleks. Dibawah ini
akan dipaparkan konsep Yunani tentang atom :
- Pandangan filosof Yunani
Atom adalah konsep kemampuan untuk
dipecah yang tiada berakhir
- Leucippus (Abad ke-5 SM)
Ada
batas kemampuan untuk dibagi, sehingga harus ada bagian yang tidak dapat dibagi
lagi
3.
Democritus
(460-370 SM)
Democritus
mengembangkan teori tentang penyusun suatu materi. Menurut Democritus jika
suatu materi dibelah terus-menerus suatu ketika akan diperoleh suatu partikel
fundamental yang disebut sebagai atom (Yunani: atomos = tidak terbagi).
A: tidak, tomos: dibagi. Jadi atom adalah partikel yang tidak dapat dibagi
lagi. Atom setiap unsur memiliki bentuk & ukuran yang berbeda. Pendapat ini
ditolak oleh Aristoteles (384–322 SM), yang berpendapat bahwa materi bersifat
kontinu (materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak berhingga).
Aristoteles lebih menyetujui teori Empedokles, yaitu materi tersusun atas api,
air tanah dan udara. Sekitar tahun 1592 - 1655 Gasendi mengemukakan bahwa
atom merupakan bagian terkecil suatu zat.
4.
Lucretius
Sifat atom suatu bahan dalam “On the Nature of Things”
Sifat atom suatu bahan dalam “On the Nature of Things”
Dari Zaman Yunani kuno, teori mengenai
perkembangan atom terus berkembang, di antaranya yaitu :
1. Teori Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton
mengemukakan pendapatnya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua
hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap
(hukum proust). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi
akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Proust
menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu
tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom
sebagai berikut :
1. Atom
merupakan partikel terkecil dari suatu zat yang tidak dapat diuraikan menjadi
partikel yang lebih kecil.
2.
Atom
suatu unsur tidak dapat diubah menjadi unsure lain
3.
Atom-atom
setiap zat adalah identik, artinya mempunyai bentuk, ukuran , dan massa yang
sama.
4.
Atom
suatu zat berbeda sifat dengan atom zat lain.
5. Dua
atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang berlainan dapat membentuk
senyawa.
6. Pada
suatu reaksi atom-atom bergabung menurut perbandingan tertentu.
7. Bila
dua macam atom membentuk dua macam senyawa atau lebih maka perbandingan
atom-atom yang sama dalam kedua senyawa itu sederhana.
Hipotesa
Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak
peluru. Seperti gambar berikut ini:
Kelemahan:
1.
Teori dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik
2..Ternyata
atom dapat dibagi lagi menjadi proton, netron, electron
3.
Dalton tidak membedakan pengertian atom dan molekul satuan molekul juga disebut
atom.
2. Teori Atom J. J. Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang
lebih baik oleh William
Crookers, maka J.J.
Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat
dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar
baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan
ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom
(partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat
netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain
yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari
penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan
mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang
menyatakan bahwa:
“Atom
merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan
negatif elektron”
Model
atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya.
biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu
yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang
pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
Kelemahan:
Kelemahan
model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
negatif dalam bola atom tersebut. Karena pada percobaan hamburan sinar alfa ternyata
muatan positif tidak merata namun terkumpul jadi satu yang disebut inti atom
3. Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners Masreden)
melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap
lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu
partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar
sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya
bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul
merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan
dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa
apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka
sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari
1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000
partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan
gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan beberapa berikut :
- Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
- Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
- Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan
fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan
model atom yang dikenal dengan Model
Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat
kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang
berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Kelemahan:
1) Tidak dapat menjelaskan
mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
2) Tidak dapat menjelaskan
spectrum garis atom hydrogen.
4. Teori Atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark
bernama Neils Bohr
memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum
atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron
dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom
hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
- Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
- Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
- Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
- Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut
model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan
tertentu yang disebut
kulit elektron
atau tingkat
energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang
terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin
tinggi tingkat energinya.
Kelemahan:
1) Lintasan elektron tidak
sesederhana seperti yang dinyatakan Bohr
2) Teori atom Bohr belum dapat
menjelaskan hal-hal berikut :
a)
Kejadian dalam ikatan
kimia
b)
Pengaruh medan magnet
terhadap atom
c)
Spektrum atom
berelektron banyak.
5. Teori Atom Modern
Kulit-kulit atom bukan merupakan kedudukan yang pasti dari suatu
electron, melainkan hanyalah suatu kebolehjadiannya. Teori ini sesuai dengan
teori ketidakpastian yang dikemukakan Heisenberg. Teori ketidakpastian
Heisenberg menyatakan bahwa kedudukan dan kecepatan gerak electron tidak dapat
ditentukan secara pasti, yang dapat ditentukan hanyalah kemungkinan terbesarnya
atau probabilitasnya. Dengan demikian, kedudukan dan kecepatan gerakan electron
dalam atom berada di ruang tertentu dalam atom tersebut yang disebut orbital.
Teori mengenai electron berada dalam orbital-orbital di seputar inti atom
inilah yang merupakan pokok teori atom modern.
DAFTAR PUSTAKA
Krane,
Kenneth. 1988. Fisika Modern. Jakarta : UI Press
http://kimiamifkho.wordpress.com/2009/07/22/perkembangan-teori-atom/
http://id.wikipedia.org/wiki/Model_Bohr
Selamat Belajar ya.....
file ppt dapat dipelajari di SINI
Sekalian ya dicoba soalnya. Soal didownload diSINI
1 komentar:
di blog ini saya menemukan informasi yang sangat logis dan objektif. thanks!!
Posting Komentar